Friday, August 10, 2007

Anne Ahira, Sebuah Paradoks di Tahun 2007

Author: jonru. 31 July 2007 : 9:41 pm.

Anne Ahira adalah sosok yang kontroversial. Ia seorang gadis dari pinggiran kota Bandung, yang sukses menjadi milyuner dari bisnis Internet. Banyak orang yang mengagumi dia, namun banyak pula yang antipati padanya.
Awalnya, saya termasuk orang yang tak begitu peduli pada Anne Ahira (AA). Saya pertama kali mendengar nama dia beberapa tahun lalu, ketika saya masih punya pandangan yang sangat negatif terhadap bisnis online. Ini bukan apriori semata. Sejak kenal internet, saya sudah bergabung dengan puluhan bisnis online (seperti program ‘get paid to surf‘ atau ‘get paid to read email’ dan entah apa lagi). Tapi semuanya ternyata bohong belaka. Saya juga sudah sering menemukan perilaku pebisnis online yang tidak beretika. Mereka rajin mengirim spam dan janji-janji bombastis yang tidak masuk akal.
Saya mengenal nama AA pada kondisi seperti itu. Karena itulah, walau banyak orang yang membicarakan dia, saya tak begitu antusias.
* * *
Lantas, beberapa tahun lalu saya membaca tulisan yang bernada negatif mengenai AA, ditulis oleh Enda Nasution dan Priyadi. Ada pula blog khusus yang bertema Anti Anne Ahira.
Tulisan-tulisan itu tidak membuat saya serta merta ikut antipati terhadap AA. Saya berkata di dalam hati, “Saya belum kenal siapa itu Anne Ahira. Saya juga belum pernah belajar tentang sistem bisnis yang ia jalankan. Tentu sangat naif jika saya percaya begitu saja pada ucapan orang lain yang antipati terhadap dia. Jadi, lebih baik saya memilih netral saja.”
Selama bertahun-tahun, saya boleh dibilang tak punya kepedulian maupun kepentingan apapun terhadap AA. Tapi semuanya berubah karena tanggal 20 Juli 2007 lalu, seorang teman memberi saya VCD yang berisi ceramah Anne Ahira. Lantas esoknya, UNTUK PERTAMA KALINYA saya bertemu langsung dengan sosok legendaris ini, pada sebuah acara di Hotel Sahid, Jakarta.
Setelah pertemuan itu, ada begitu banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan mengenai Anne Ahira. Berikut saya coba tuturkan satu-persatu.
* * *
Saya mencoba searching di Google, mencari info-info seputar Anne Ahira. Tujuannya, agar saya mendapat beragam informasi alternatif mengenai dia. Tapi saya kecewa karena:
Ternyata semua info tersebut adalah info-info yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Pada hasil pencarian Google, tulisan yang muncul di urutan teratas (setidaknya hingga akhir Juli 2007 ) adalah tulisan Priyadi berjudul Anne Ahira Bukanlah Pahlawan, lalu disusul blog Anti Anne Ahira. Ada juga tulisan Enda Nasution berjudul Aksi Prihatin terhadap Skema Bisnis Anne Ahira.
Sekilas, tak ada yang aneh dengan fakta ini. Tapi coba perhatikan lebih seksama. Tulisan Priyadi dibuat tanggal 10 September 2004, hampir TIGA TAHUN lalu. Blog “Anti Anne Ahira” terakhir kali di-update tanggal 19 Agustus 2005. Sedangkan tulisan Bang Enda dibuat tanggal 10 September 2004.
Dari fakta ini, terlihat jelas bahwa nyaris tak ada lagi (bahkan mungkin tak ada sama sekali) orang DI INTERNET yang menulis tentang Anne Ahira setelah tahun 2005 (kalau di media cetak sih ada).
Dalam rentang waktu itu, sebenarnya sudah banyak yang berubah pada bisnis Anne Ahira (AA). Ini antara lain terekam dalam surat AA yang dimuat di blog Anti Anne Ahira :
From the desk of Anne Ahira
18 Agustus 2005, 20:33
Sebuah berita mengejutkan datang pagi-pagi di hari Kamis, 18 Agustus 2005. Saat itu, saya baru saja hendak tidur, setelah mengevaluasi semalaman hasil kerja team saya untuk Asian Brain Internet Marketing Center .
Tak biasanya, handphone saya pagi itu secara bertubi-tubi menerima SMS dari anggota Elite Team. Saat itu, saya baru tahu jika Kelly Reese –President FFSI- menutup/membatalkan keanggotaan FFSI khusus internasional. Saya kaget dan tidak menyangka. Yang saya pikirkan pertama kali, bagaimana nasib anggota Elite Team selanjutnya….
— deleted —
Bagi saya, FFSI bukanlah satu-satunya bisnis yang bisa dijalankan melalui internet. Masih banyak “ladang emas” yang masih bisa dijalankan melalui internet.
Sudah lebih dari 1 tahun sebenarnya saya mempersiapkan “Asian Brain Internet Marketing Center” ( www.AsianBrain.com).
Lewat Asian Brain IMC ini, saya memiliki misi memperkenalkan internet marketing dan bagaimana cara menjalankannya dengan baik dan benar kepada masyarakat Indonesia. Saya ingin membantu para pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) atau home industry maupun individu yang ingin mengembangkan bisnisnya ke seluruh dunia melalui internet.
Jika FFSI adalah bisnis e-network marketing (bisnis jaringan), sementara Asian Brain IMC adalah ‘tempat pembelajaran non formal’ khusus internet marketing yang akan memfokuskan pada bisnis affiliate marketing.
Dari tulisan AA ini, kita jadi tahu bahwa bisnis mojang Bandung ini sudah jauh berubah.
Berubah seperti apa?
Tanpa sengaja, saya mengetahui keberadaan seorang teman yang TERNYATA bekerja di Asian Brain. Berikut hasil pembicaraan kami via Yahoo! Messenger beberapa waktu lalu (maaf, identitas aslinya saya rahasiakan, demi privasi. Ada beberapa bagian pembicaraan yang dihilangkan karena bersifat pribadi.).
teman_asian_brain (5/4/2007 10:21:02 PM): ….ana kerja di Asian Brain, bareng Ahira. yach, itung2 ambil ilmunya jugajonru (5/4/2007 10:21:55 PM): o… kenal dekat dong dengan diateman_asian_brain (5/4/2007 10:22:56 PM): bangeet….teman_asian_brain (5/4/2007 10:23:12 PM): saya cari manfaatnya aja mas buat dakwahjonru (5/4/2007 10:23:14 PM): iya.. setahu saya banyakjuga orangyang gak suka sama diajonru (5/4/2007 10:23:47 PM): saya sih belum tahu gimana sistem bisnis diateman_asian_brain (5/4/2007 10:23:49 PM): saya jg s4 ditanya sama beberapa orangjonru (5/4/2007 10:23:57 PM): makanya belum bisa berkomentar apapunteman_asian_brain (5/4/2007 10:24:07 PM): ga masalah, skrg sdh dapet dukungan dari ustadzteman_asian_brain (5/4/2007 10:24:16 PM): ya, itu masa lalu yg diributinteman_asian_brain (5/4/2007 10:24:21 PM): saya blm lahir waktu ituteman_asian_brain (5/4/2007 10:24:29 PM): skrg pusat pembelajaran murnijonru (5/4/2007 10:24:35 PM): o icteman_asian_brain (5/4/2007 10:24:48 PM): sistem afiliasi satu tingkat ajateman_asian_brain (5/4/2007 10:25:14 PM): kalo si B daftar lwt link A, A dapet 25 %. berhenti sampe situteman_asian_brain (5/4/2007 10:25:20 PM): jd blm ada yg salah
Dari perbincangan tersebut, jelaslah bahwa FFSI dan Elite Team adalah masa lalu Anne Ahira. Kini dia hanya fokus mengelola Asian Brain, sebuah sekolah internet marketing. Sekolah ini dipromosikan dengan sistem afiliasi satu tingkat, bukan MLM yang bertingkat-tingkat.
Kita boleh setuju atau tidak setuju dengan keberadaan Asian Brain. Tapi satu hal yang SANGAT PASTI:
Tulisan Priyadi, tulisan Bang Enda, blog Anti Anne Ahira, dan tulisan-tulisan lain yang muncul di urutan teratas Google.com dengan kata kunci “Anne Ahira” (setidaknya hingga akhir Juli 2007) adalah tulisan-tulisan ketika Elite Team dan FFSI masih ada, belum bubar.
Tragisnya, setiap kali netter mencari di Google dengan kata kunci “anne ahira”, tulisan-tulisan itu masih saja muncul di urutan teratas. Dan banyak orang yang masih saja mengasosiasikan AA dengan FFSI dan elite team.
Tidak percaya?
Saya memantau diskusi di website Adsense-id, forum yang banyak penghuninya antipati terhadap Anne Ahira. Berikut adalah beberapa dari komentar tersebut, saya cantumkan beserta tanggalnya. Tapi maaf, nama si komentator harus saya sembunyikan.
Re: Apa seh yg di jual Anne Ahira?« Reply #3 on: July 22, 2007, 03:08:38 AM » Reply with quoteyang dijual adalah hmm angan2 katanya sih, baca aja di blognya priyadi yang anti anna ahira, disana dijelaskan keuntungan dan kerugian systemnya, dibedah tuntas
Re: Apa seh yg di jual Anne Ahira?« Reply #19 on: July 22, 2007, 10:17:42 AM » Reply with quoteikutan nimbrung..CMIIWmungkin yang dijual oleh AA adalah sistem piramidanya dia.. dimana setelah kamu masuk kamu akan mendapatkan e-book (hasil CPEE -Copy Paste Edit2- dari e-book luar lol) kemudian ujung2nya kita harus MEMPROMOSIKAN kembali / MENCARI mangsa baru lagi untuk masuk menjadi downline lagi..
kemungkinan isi E-booknya? CMIIW- diajarin gmn nyepam *JK JK*- diajarin gmn beriklan di situs iklan.- diajarin membuat website (biasanya dikasih replikanya xoo ga usah mbuat).- diajarin ‘menarik’ temen2 kita yang kebanyakan engga tahu apa2 tentang dunia internet, dengan iming2 $$$ (cepet kaya).- diajarkan untuk slalu pantang menyerah jika mengalami suatu kegagalan / halangan (disupport dengan kata2 manis, dan diingatkan kembali akan visi misi untuk mendapatkan $$$).
mungkin blognya bung priyade dot net bisa menjadi inspirasi baru untuk sistem/produk yang dijual di AA
Fakta menarik: Kedua rekan di Adsense-id ini dengan percaya dirinya mereferensikan tulisan priyadi untuk mendukung pendapat mereka yang antipati terhadap AA. Padahal, seperti yang saya sebutkan di atas, tulisan itu sudah tak sesuai lagi dengan fakta terkini.
Lihat pula kata “mungkin” dan “kemungkinan” yang saya tebalkan. Hm… pendapat itu ternyata hanya prasangka, bukan?
* * *
Saya yang penasaran pun mencoba meminta konfirmasi pada Enda Nasution. Berikut adalah rekaman pembicaraan kami via Yahoo! Messenger (demi privasi, username kami dirahasiakan).
jonru (7/23/2007 3:13:31 PM): halo… bang endaenda (7/23/2007 3:13:55 PM): haluujonru (7/23/2007 3:14:17 PM): bang enda, saya mau ngobrol soal anne ahira…. deleted ….jonru (7/23/2007 3:50:46 PM): secara tak sengaja, tgl 21 kemarin saya ketemu diajonru (7/23/2007 3:50:51 PM): mendengarkan ceramahnyajonru (7/23/2007 3:51:27 PM): sepertinya bisnis yan gdia jalankan sekarang udah jauh beda dengan yang dulu ya?jonru (7/23/2007 3:51:31 PM): FFSI enda (7/23/2007 3:52:41 PM): yg skrg bagaimanajonru (7/23/2007 3:53:27 PM): dari ceramahnya yg saya dengar, juga dari seorang teman yang bekerja di asian brain..jonru (7/23/2007 3:53:39 PM): dia sekarang hanya mengelola sekolah internet marketingjonru (7/23/2007 3:53:45 PM): dipasarkan lewat sistem afiliasijonru (7/23/2007 3:53:48 PM): bukan mlmenda (7/23/2007 3:54:12 PM): oh okjonru (7/23/2007 3:54:24 PM): di sekolah itu, dia mengajarkan cara2 berbisnis via internet, seperti SEO, strategi marketing, dstjonru (7/23/2007 3:54:30 PM): dia juga katanya anti spamjonru (7/23/2007 3:54:40 PM): nah, makanya saya pengen banget mendengarn pendapat bang endajonru (7/23/2007 3:54:54 PM): sebagai orang yang dulu pernah menulis tentang diaenda (7/23/2007 3:55:14 PM): dari dulu juga dia bilang anti spam heuehuehuejonru (7/23/2007 3:55:29 PM): o gitujonru (7/23/2007 3:56:06 PM): lantas bisnisnya yng sekarang ini, menurut bang enda gimana?enda (7/23/2007 3:57:53 PM): kalo sekilas lebih mending kali yaenda (7/23/2007 3:58:13 PM): tapi tentu ga bisa janji penghasilan ribuan dollar per bulan lagi dongjonru (7/23/2007 3:58:21 PM): hehehe.. iya
Coba perhatikan kalimat Bang Enda yang saya bold. Sepertinya Bang Enda justru belum tahu bagaimana perkembangan bisnis AA yang terbaru. Dan ketika saya memberi penjelasan, dia mengakui “kedengarannya yang sekarang ini lebih baik.”
* * *
Dari fakta-fakta di atas, jelaslah bahwa isu seputar Anne Ahira di dunia maya - setidaknya hingga akhir Juli 2007 - merupakan sebuah paradoks. Ibarat seorang pendosa yang bertaubat (mohon jangan salah paham, saya sama sekali tidak mengatakan AA berdosa atau sudah bertaubat. Ini hanya “ibarat”, oke?), informasi-informasi yang tersedia mengenai dirinya hanyalah informasi-informasi ketika dia masih menjadi seorang “pendosa”. Lantas informasi-informasi “pasca pertobatan”, sama sekali tidak ada!
Saya bukan bermaksud membela Anne Ahira. Sejujurnya saya belum tahu banyak soal dia. Saya hanya mencoba memberikan sebuah fakta objektif bagi siapa saja yang selama ini mungkin hanya bisa mendapatkan info-info yang sudah tidak relevan.
Saya prihatin, karena ternyata banyak orang yang masih “termakan” oleh info yang mereka peroleh dari tulisan-tulisan yang sudah tidak relevan dengan situasi kekinian. Sayangnya, tulisan-tulisan tersebut masih terus nongkrong di urutan teratas hasil pencarian Google.
Mohon maaf, saya bukan bermaksud ofensif dan “berseberangan” dengan Bang Enda, Mas Priyadi, dan tokoh-tokoh lainnya yang dulu mengkritik Anne Ahira. Saya kagum dan menaruh hormat pada mereka, karena mereka termasuk blogger yang punya dedikasi dan idealisme yang tinggi terhadap dunia blog dan internet Indonesia.
Tapi, sebagai netter, saya kira kita perlu bersikap kritis. Tulisan ini saya maksudnya sebagai penyeimbang informasi, yang semoga bermanfaat bagi teman-teman yang belum tahu banyak mengenai Anne Ahira. Setelah membaca beragam informasi tersebut, termasuk tulisan ini, Anda dapat mempertimbangkan dan memutuskan untuk bersikap seperti apa.
Semua tentu terserah Anda.
Cilangkap, 31 Juli 2007
Jonru

Antara Tukul Arwana dan Soichiro Honda

Author: Penulis Lainnya. 15 May 2007 : 7:38 pm.

Penulis: Rahmat Hidayat NasutionMahasiswa Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, Fakultas Syariah Islamiyah, Tingkat IV dan kru media TëROBOSAN Kairo, Mesir

Tukul Arwana. Presenter yang terkenal dengan ungkapan, “wong ndeso kamu” adalah sosok yang sudah tidak asing di telinga kita. Bahkan, kita, mungkin, termasuk orang yang tak ketinggalan untuk mendownload, mencopy atau menonton acara “Empat Mata” yang dipandunya. Tapi, kenapa kita tidak pernah menganalisis rahasia kesuksesan Tukul hingga mampu ‘menggiring’ acara “Empat Mata” mencapai rating tertinggi dalam dunia entertaiment Indonesia? Apa rahasianya? Perhatikanlah kembali acara “Empat Mata” yang dipandunya, coba analisis dan renungkan?

Hampir semua kita akan sepakat menyatakan, bahwa acaranya ribut, terasa brutal seolah tanpa kendali, dirinya kerap menjadi objek pelecehan. Tetapi dia mampu mengatur acara agar tepat waktu dan arah sesuai mindset terinci di laptop. Stabilitas emosi dan pengetahuannya tentang masyarakat, sungguh piawai. Terlihat dari spontanitasnya dalam detik, ketika menghadapi segala situasi yang muncul tiba-tiba, betapapun sulitnya. Spontanitas dalam kebrutalannya itu yang menawan.

Jadi, sosok Tukul ini hampir mirip dengan politisi yang memiliki ‘tugas’ menarik perhatian khalayak. Cuma, Tukul memiliki jati diri dan penuh disiplin. Ia sangat menyadari dirinya, kelemahannya dijadikannya kekuatan dengan sangat disiplin. Sehingga mampu mensukseskan acara yang dipandunya. Bahkan, dengan keahlian, kedisiplinan dan kepiawainnya ‘menyodot’ pemirsa membuat pihak Trans 7 menambah hari tayangnya menjadi lima kali dalam seminggu.
Dapat dikatakan, kesuksesan Tukul dalam membawa acara Empat Mata di Stasiun Trans 7 nyaris sama dengan apa yang dilakukan tokoh-tokoh terkenal yang sering kita dengar dan baca, Soichiro Honda misalnya. Soichoro Honda adalah pendiri “Honda Corporation” dan pembuat mobil dan motor Honda. Dalam catatan sejarah orang-orang sukses, pada tahun 1938, Soichiro Honda hanyalah murid miskin yang ingin mendisain “ring piston” untuk dijual dan diproduksi oleh “Toyota Corporation”. Setelah dua tahun berusaha dan bekerja keras, akhirnya ia dapat membuat ring piston yang sesuai dengan kriteria Toyota. Ketika pihak Toyota ‘berniat’ membeli ring piston, Soichiro pun memikirkan bagaimana caranya membuat pabrik Piston. Setelah mampu mendirikan pabrik ternyata kesuksesan belum di tangan.

Perang dunia kedua terus berkecamuk. Bahkan Amerika membom Jepang dan mengenai pabriknya. Setelah pabriknya hancur, Soichiro tak menyerah begitu saja. Spontan dia melihat usaha apa yang laik dilakukan saat Jepang hancur berantakan dihantam Amerika. Ternyata, Setelah perang usai, Jepang kekurangan bahan bakar. Soichiro pun tak dapat mengendalikan Mobil.

Akhirnya, Soichiro pun memiliki ide untuk memasang motor kecil di sepeda. Kemudian banyak tetangganya yang tertarik dengan ide tersebut hingga meminta sepeda mereka diubah menjadi motor. Sejak itu, ia tertarik mendirikan pabrik motor namun tidak memiliki modal. Soichiro pun menyurati 18.000 pemilik toko sepeda. Ia menyodorkan penemuan baru dan berhasil menarik simpati 5000 pemilik toko yang bersedia memberikan modal. Sepeda motor masih belum laris terjual sebab terlalu besar. Oleh karena itu, ia merampingkan dan mengubahnya menjadi “The Super Cup”. Alhasil ia pun sukses dan mendapatkan penghargaan “Emperor’s Award dari pemerintah. (Robbin: 2007)

Tukul “Belajar” Dari Soichiro

Tahukah anda bagaimana kisah hidup Tukul sebelum jadi presenter Empat Mata? Ternyata, Tukul juga manusia. Ia pernah mengalami kegagalan sebelum meraih kesuksesan. Dia hanya “wong ndeso” asal Pabelan, Semarang. Lantas apa yang membuatnya berhasil? Hanya tiga ‘rumus’ yang membuatnya bisa berhasil dan itu juga dimiliki oleh Soichiro Honda.
Pertama, meyakini tidak ada namanya kegagalan dalam hidup. Harian Indopos tanggal 15 Februari 2007 memuat kisah hidup Tukul hingga mampu menjadi presenter Talkshow nomor wahid di Indonesia. Dalam harian tersebut ditulis, bahwa Tukul hanyalah rakyat biasa, miskin dan pernah bekerja menjadi tukang gali sumur pompa, MC acara kampung dan supir pribadi. Tapi, profesi ini hanya dijadikan batu loncatan, dan untuk memenuhi nafkah keluarga. Ketika gaji yang diterima tidak cukup untuk membiayai kontrakan dan biaya hidup keluarga, ia mencari kerja sampingan menjadi penyiar radio di Suara Kejayaan.

Kekurangan biaya dalam memenuhi kebutuhan keluarga bukanlah kegagalan dalam ‘kamus’ Tukul, tapi dijadikan awal untuk memulai dan membuat suatu keputusan untuk tidak pernah merasa kalah dan tertekan. Dengan berbekal pengalaman sebagai juara I pelawak kampung, akhirnya tukul terpilih menjadi bintang dalam klip Joshua Air dengan Ikon diobok-obok.
Jika dilihat, keoptimisan Tukul untuk bisa sukses nyaris sama dengan apa yang pernah dirasakan Soichiro Honda. Sama-sama berasal dari keluarga miskin, sama-sama berasal dari desa, sama-sama merasakan susahnya hidup dan sama-sama memiliki komitmen mengubah diri untuk bisa menjadi manusia sukses. Kegagalan yang pernah terjadi hanya menjadi sekedar kekecewaan saja, tapi tidak menjadi bahan untuk menyatakan mundur dalam meraih kesuksesan.

Jika mencoba sesuatu dan gagal, maka sesungguhnya itu sedang mempelajari sesuatu yang dapat mengubah hidup semakin lebih efektif, karena telah mendapatkan pelajaran sebelumnya. Kedua, memiliki komitmen untuk mengubah hidup. Setelah sukses menjadi bintang klip Joshua, Tukul terus berusaha untuk meraih keputusan yang telah dibuatnya, menjadi manusia sukses. Srimulat sebagai tangga selanjutnya untuk menghantarkannya menjadi pelawak dalam layar kaca. Ketika kontrak dengan Srimulat berakhir, Tukul pun berubah menjadi Host acara musik “Aduhai” dan acara “Dangdut Ria” di Indosiar.

Akhirnya, dengan memiliki kemampuan melawak dan memiliki ciri khas lebih dengan mulut lebar, bibir tebal maju ke depan, serta kuping njepiping ke samping, diolahnya “kelemahan” itu, menjadi kekuatan dan ikon diri. Tepuk tangan mengasosiasikan lebar mulut, gerakan tangan menarik ke depan menyitrakan bibir berlebih, dan gerakan tangan ke samping kanan-kiri telinga. Itulah pekerjaan barunya menjadi presenter dalam acara “Empat Mata” di Trans 7 dengan memperlihatkan ikon diri yang selalu menjadi objek pelecehan.

Jika dibandingkan dengan Soichiro, kemiripan Tukul dengannya dalam mengasah komitmen juga sama. Yaitu, selalu mengasah ide-ide yang dimiliki. Kemampuan yang ada terus ditingkatkan tanpa pernah mengeluhkan kekurangan yang ada. Konsentrasi dengan kelebihan yang dimiliki menjadi tangga utama untuk meraih kesuksesan.

Ketiga, Meyakini apa yang dilihat, itulah yang akan diperoleh. Sebagai penonton acara “Empat Mata”, seharusnya kita ikut berfikir, kenapa Tukul bisa sukses membuat para penonton di studio tertawa ‘terbahak-bahak’ secara bersamaan? Ternyata, setiap kali memandu acara “Empat Mata”, Tukul memainkan tehnik ala politikus, yaitu ‘menggaet’ para artis-artis ternama untuk masuk partainya, agar dapat merebut hati rakyat.

Demikian halnya dengan Tukul. Ia selalu mengajak teman-teman, yang disebutnya sebagai tim sukses, untuk menonton. Sekali syuting, tak kurang dari 20 orang menemaninya. Tugas mereka memancing orang tertawa. Karena ada penonton yang ketawa, pasti penonton yang lain ikut terbawa.

Keyakinan Soichiro menawarkan idenya, mengubah sepeda menjadi sepeda motor, kepada para pemilik sepeda, juga dimiliki Tukul. Dengan kayakinan jika ada yang melihat orang-orang pada tertawa maka yang lain juga akan ikut tertawa. Inilah yang membuat pihak Trans 7 memperpanjang kontraknya dan bahkan menambah jam tayangnya menjadi lima kali dalam (senin-jumat) seminggu.

Jadi, untuk meraih kesuksesan yang dibutuhkan hanyalah pengembangan ide dan kayakinan akan kesuksesan yang akan diraih. Mantapkanlah kemampuan yang dimiliki tanpa pernah merasa minder dengan kekurangan. Selama ajal belum ‘terangkat’, selama itu jalan untuk meraih kesuksesan tetap ada. Tak ada manusia yang dilahirkan tak memiliki kesuksesan, tapi banyaknya manusia yang tak mau mengenal kemampuannya dan tak berusaha untuk memantapkannya hingga membuat dirinya menjadi susah dan menyesali hidup. Selamat mengenali kemampuan dan teruslah mengasahnya!
(*)
Artikel ini pernah dimuat di situs www.cybermq.com

Open Up Now!!!